PERAWATAN PADA PASIEN
YANG MENJALANI KEMOTERAPI
By : Ali Faoji, S.Kep, Ns
PENDAHULUAN
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk
penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan
lain. Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan
system limfe (RS Kanker Dharmais, 2009). Hampir semua sel-sel tubuh bisa menjadi
sel-sel kanker kecuali kuku, rambut dan gigi. Kanker dinamai sesuai dengan jaringan
asalnya tumbuh, misalnya kanker payudara, walaupun telah bermetastasis ke paru tetap
dinamai kanker payudara (Cancer Nursing, 2011).
Beberapa dekade ini penyakit kanker
semakin meningkat. Menurut Riskesdas, 2007 di Indonesia kejadian kanker adalah
4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian no 7 setelah stroke,
TB, hipertensi, cedera, perinatal dan diabetes. Sedangkan berdasarkan data
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati
urutan pertama pada pasien kanker di seluruh Indonesia (16,85%) disusul kanker
leher rahim (11,78%)
Ada 5 modalitas terapi kanker yaitu
surgery (pembedahan), kemoterapi, radioterapi, imunoterapi dan terapi hormonal
(Himponi Jatim, 2014). Yang banyak dilakukan di Indonesia adalah pembedahan,
kemoterapi dan radioterapi. Pembedahan dan radioterapi bersifat lokal sedangkan
kemoterapi bersifat sistemik karena masuk ke peredaran darah. Penentuan jenis dan
urutan kombinasi terapi bergantung pada pertimbangan klinis oleh dokter onkologi.
Penderita kanker bukan hanya mengalami
permasalahan fisik seperti nyeri kronis dan kerusakan fungsi tubuh namun juga
permasalahan psikososiospiritual seperti kecemasan, ketidakberdayaan, hopeless, pengobatan jangka panjang dan
sulit sembuh, stigma masyarakat tentang penyakit kanker, hingga menganggap
kanker sebagai vonis mati. Petugas kesehatan berperan dalam menguatkan
mekanisme koping pasien agar lebih termotivasi untuk menjalani program
pengobatan.
Istilah kemoterapi merujuk pada pemberian obat-obatan khusus anti neoplastic yang diberikan dengan berbagai
macam rute namun umumnya melalui vena. Metode kemoterapi telah berkembang pesat
dengan telah ditemukannya regimen-regimen obat baru yang lebih efektif dan terbukti
menyembuhkan pasien-pasien kanker. Namun sayangnya hingga kini, obat-obat kemoterapi
belum bisa bekerja secara selektif akibatnya bukan hanya sel-sel kanker yang
terkena tapi juga sel-sel sehat terutama yang berproliferasi dengan cepat misalnya
sel-sel darah, mukosa saluran cerna dan folikel rambut. Hal inilah yang
menyebabkan berbagai macam efek samping bagi pasien kemoterapi seperti kerontokan
rambut, anemia, leukopenia, sariawan, diare, mual dan muntah.
Unit kemoterapi di RSUD Tugurejo sendiri baru mulai dibuka pada akhir Oktober
2014 yaitu bertempat di Ruang Dahlia 1 untuk melayani pasien yang memerlukan tindakan
kemoterapi yang selama ini biasanya dirujuk ke rumah sakit lain. Sejak pembukaannya,
setiap bulan pasien kemoterapi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bisa
dilihat dari table berikut :
Adapun presentasi pasien berdasar
jenis kelamin sebagai berikut :
Adapun jumlah pasien berdasar
jenis kanker sebagai berikut :
NO
|
JENIS
KANKER
|
JUMLAH
|
1
|
Ca Mamae
Dextra
Sinistra
|
47
25
22
|
2
|
Ca
Paru
|
8
|
3
|
Ca
Limpoma
|
5
|
4
|
Ca
Liver
|
3
|
5
|
Ca
Recti
|
3
|
6
|
Ca
Nasofaring
|
2
|
7
|
Ca
Colli
|
2
|
8
|
Ca
Ovarium
|
2
|
9
|
Ca
Maxilla
|
2
|
10
|
Adenoid
Cysta Ca
|
2
|
11
|
Liposarcoma
|
2
|
12
|
Ca
Pedis
|
1
|
13
|
Ca
Basal Cell
|
1
|
14
|
Ca
Bulli
|
1
|
15
|
Rabdomyosarcoma
|
1
|
16
|
Ca
esofagus
|
1
|
17
|
Primitive
Neuroectidermal Tumor
|
1
|
TOTAL
|
84
|
PERAWATAN PASIEN
KEMOTERAPI
1. PERAWATAN
PRA KEMO
a. Persiapan
Pasien
1) Diagnosa
keganasan telah ditegakkan oleh dokter onkologi
2) Sudah
ada hasil PA yang menunjukkan keganasan
3)
Keadaan Umum pasien baik Demam? Hipertensi?
4) Hasil
pemeriksaan laboratorium darah ; Hb, Leukosit, Trombosit, gula darah, albumin,
faal ginjal, faal hati serta EKG dalam batas normal
5) BB
& TB
b. Persiapan
Berkas2
1) Informed Consent
2) Resep
Obat Sitostatika
3) Jadwal
Pemberian Kemoterapi
4) Protokol
Pencampuran Obat Sitostatika
5) Protokol
Pemberian Obat Sitostatika
6) Hasil
Histopatologi (PA)
2. PERAWATAN
INTRA KEMO
a. Fokus
Pengkajian
1) Pemeriksaan
fisik secara umum, mengukur TTV
2) Lakukan
identifikasi secara benar
3) Pastikan
pasien sudah menandatangani InformedConsent
4) Anamnesa
riwayat alergi obat
5) Kaji
aspek psikososial pasien
b. Masalah
yang mungkin timbul
1) Peningkatan
resiko jatuh
2) Resiko
terjadinya ekstravasasi
3) Resiko
terjadi alergi
4) Rasa
mual, muntah
5) Peningkatan
produksi urine, pasien sering ke kamar mandi
6) Rasa
nyeri pada jalur intra vena pada beberapa jenis obat
c. Intervensi
1) Memasang
infus menggunakan IV cath besar untuk memastikan kelancaran tetesan infus
2) Memberikan
obat premedikasi. Adapun obat-obat yang biasa digunakan adalah dexamethason inj
3 amp, diphenhidramine inj 3 amp, ondansentron inj 2 amp, ranitidine inj 2 amp
dan furosemide inj 1 amp.
3) Memasukkan
obat sitostatika sesuai protocol baik dari jenis obat maupun lama pemberiannya
4) Setiap
sebelum dan sesudah memasukkan obat sitostatika harus diberikan infuse Nacl 0,9
% minimal 100 ml
5) Mengawasi
setiap keluhan pasien
6) Saat
pasien ke kamar mandi harus ada yang mendampingi
3. PERAWATAN
POST KEMO
a. Fokus
Pengkajian
1) Kaji
keluhan yang timbul setelah menjalani kemoterapi ; mual, muntah, tidak nafsu
makan, sariawan, diare, mudah lelah, rambut rontok dll
2) Cek
darah rutin 2 minggu setelah kemo untuk mengetahui terjadinya anemia,
leucopenia, tombositopenia
3) Adakah
nyeri atau luka di bekas tusukan infuse
4) Hiperpigmentasi
pada ujung-ujung jari tangan dan sepanjang jalur vena di tangan
b. Masalah
yang mungkin timbul
1) Berbagai
macam keluhan setelah kemoterapi, namun setiap pasien bisa berbeda-beda ; mual,
muntah, tidak nafsu makan, sariawan, diare, mudah lelah, rambut rontok dll
2) Terjadi
anemia, leucopenia, tombositopenia
3) Penurunan
berat badan
c. Intervensi
1) Kolaborasi
dokter untuk pemberian obat anti emetik dan meningkatkan nafsu makan
2) Bila
terjadi anemia, leucopenia atau trombositopenia harus segera dikonsultasikan ke
DPJP untuk diberikan terapi
3) Selama
2x24 jam setelah kemo, semua sekresi dari tubuh pasien masih mengandung obat,
karena itu perlu diingatkan orang disekitarnya, saat BAK harus diguyur sampai
bersih min 2x
4) Ingatkan
pasien untuk jadwal kemoterapi selanjutnya dan beri motivasi agar pasien tetap
semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar