identity

ALI FAOJI, S.Kep, Ns PERAWAT RUANG KEMOTERAPI RSUD TUGUREJO SEMARANG pengin tanya2 lebih lanjut email ke fauziali40@gmail.com

Sabtu, 25 April 2015

PENATALAKSANAAN EKSTRAVASASI



PENATALAKSANAAN EKSTRAVASASI

1.    Pendahuluan
      Obat sitostatika banyak yang diberikan secara intra venus baik secara bolus maupun drip. Karena obat ini bersifat karsinogenik maka perlu penanganan yang aman dalam pemberian kemoterapai. Yang paling ditakutkan bila terjadi ekstravasasi yaitu masuknya obat ke jaringan yang dapat merusak jaringan, hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan merugikan pasien. Oleh karena itu pemberian obat sitostatika harus diberikan oleh perawat yang telah  mendapat pengetahuan dan ketrampilan mengenai kemoterapi.
2.    Pengertian
      Ekstravasasi adalah terjadinya  infiltrasi obat kemoterapi yang vesikan atau iritan dari vena ke jaringan sekitarnya.
      Vesikan adalah obat kemoterapi yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Misalnya obat daunorubicin, doxorubicin, epirubicin, vincristin, vinblastin, dacarbazine, dactinomysin.
      Iritan adalah obat kemoterapi yg menyebabkan rasa sakit pada lokasi penusukan sepanjang vena dengan atau tanpa inflamasi. Misalnya obat etoposide, carmustine, plicamycin, 
        
                               
  3.    Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Ekstravasasi
¨      Kelemahan vena, mudah pecah dan diameter kecil
¨      Integritas vasculer berkurang sehingga elastisitas berkurang
¨      Edema
¨      Trauma penusukan canul
¨      Bekas area radiasi
¨      Jenis kanul
¨      Konsentrasi obat sitostatika 
¨      Jumlah obat terinfiltrasi
¨      Lama jaringan terkena infiltrasi obat
¨      Ketidak mampuan pasien berkomunikasi
4.    Pencegahan Ekstravasasi
¨      Oplos obat dengan jumlah pelarut yang sesuai
¨      Gunakan vena yang tepat (lurus, lembut, tidak pada daerah pergelangan, fossa antekubiti)
¨      Hindari penusukan kanul berulang pada tempat yang sama
¨      Gunakan penutup area penusukan kanul yang mudah terlihat
¨      Cek kepatenan vena dengan cairan fisiologis sebelum pemberian obat
¨      Observasi daerah yang diinfus selama pemberian obat
¨      Komunikasi selama pemberian terutama via bolus
¨      Lakukan pembilasan setiap pemberian obat.
5.    Tanda Gejala Ekstravasasi
   Dibedakan menjadi:
¨      Gejala ekstravasasi segera
mengeluh rasa terbakar, perubahan pada kulit menjadi merah muda atau merah menyala
¨      Gejala ekstravasasi setelah beberapa minggu
Perubahan kulit makin nyata,  terjadi pengerasan, rasa panas makin meningkat
¨      Gejala ekstravasasi setelah beberapa minggu berikutnya
luka nekrotik kadang sampai perlu pembedahan, ulkus yang melebar
¨      Kemungkinan kerusakan permanen
Komplikai jangka panjang  akibat dari penebalan jaringan  nekrotik merusak struktur persyarafan dan  pembuluh darah.
6.    Penanganan
¨      Stop infus kanul jangan dicabut
¨      Aspirasi darah dari kanul
¨      Aspirasi jaringan subcutan apabila memungkinkan
¨      Beri antidote sesuai obat sitostatika secara iv
¨      Cabut canul
¨      Beri antidote sesuai dengan obat sitostatika secara subcutan dengan jarum 1ml searah jarum jam.
¨      Hindari perabaan  pada area ekstravasasi
¨      Lakukan pemotretan untuk dokumentasi
¨      Berikan kompres dingin, kecuali vincristin kompres hangat
¨      Istirahatkan    ekstremitas dan tinggikan selama 48 jam
¨      Observasi secara teratur terhadap rasa nyeri,  bengkak, kemerahan, keras atau nekrosis
¨      Beri terapi anti nyeri
¨      Lakukan dokumentasi : tgl, waktu, jenis vena, ukuran kateter, berapa kali penusukan, urutan pemberian obat, jumlah, keluhan pasien, tindakan yang dilakukan, keadaan area ekstravasasi , lapor dokter, nama jelas