identity

ALI FAOJI, S.Kep, Ns PERAWAT RUANG KEMOTERAPI RSUD TUGUREJO SEMARANG pengin tanya2 lebih lanjut email ke fauziali40@gmail.com

Sabtu, 25 April 2015

PERAWATAN PADA PASIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI



PERAWATAN PADA PASIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI
By : Ali Faoji, S.Kep, Ns

PENDAHULUAN
      Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan system limfe (RS Kanker Dharmais, 2009). Hampir semua sel-sel tubuh bisa menjadi sel-sel kanker kecuali kuku, rambut dan gigi. Kanker dinamai sesuai dengan jaringan asalnya tumbuh, misalnya kanker payudara, walaupun telah bermetastasis ke paru tetap dinamai kanker payudara (Cancer Nursing, 2011).
      Beberapa dekade ini penyakit kanker semakin meningkat. Menurut Riskesdas, 2007 di Indonesia kejadian kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian no 7 setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal dan diabetes. Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien kanker di seluruh Indonesia (16,85%) disusul kanker leher rahim (11,78%)
      Ada 5 modalitas terapi kanker yaitu surgery (pembedahan), kemoterapi, radioterapi, imunoterapi dan terapi hormonal (Himponi Jatim, 2014). Yang banyak dilakukan di Indonesia adalah pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Pembedahan dan radioterapi bersifat lokal sedangkan kemoterapi bersifat sistemik karena masuk ke peredaran darah. Penentuan jenis dan urutan kombinasi terapi bergantung pada pertimbangan klinis oleh dokter onkologi.
      Penderita kanker bukan hanya mengalami permasalahan fisik seperti nyeri kronis dan kerusakan fungsi tubuh namun juga permasalahan psikososiospiritual seperti kecemasan, ketidakberdayaan, hopeless, pengobatan jangka panjang dan sulit sembuh, stigma masyarakat tentang penyakit kanker, hingga menganggap kanker sebagai vonis mati. Petugas kesehatan berperan dalam menguatkan mekanisme koping pasien agar lebih termotivasi untuk menjalani program pengobatan.
      Istilah kemoterapi merujuk pada pemberian obat-obatan khusus anti neoplastic yang diberikan dengan berbagai macam rute namun umumnya melalui vena. Metode kemoterapi telah berkembang pesat dengan telah ditemukannya regimen-regimen obat baru yang lebih efektif dan terbukti menyembuhkan pasien-pasien kanker. Namun sayangnya hingga kini, obat-obat kemoterapi belum bisa bekerja secara selektif akibatnya bukan hanya sel-sel kanker yang terkena tapi juga sel-sel sehat terutama yang berproliferasi dengan cepat misalnya sel-sel darah, mukosa saluran cerna dan folikel rambut. Hal inilah yang menyebabkan berbagai macam efek samping bagi pasien kemoterapi seperti kerontokan rambut, anemia, leukopenia, sariawan, diare, mual dan muntah.
      Unit kemoterapi di RSUD Tugurejo sendiri baru mulai dibuka pada akhir Oktober 2014 yaitu bertempat di Ruang Dahlia 1 untuk melayani pasien yang memerlukan tindakan kemoterapi yang selama ini biasanya dirujuk ke rumah sakit lain. Sejak pembukaannya, setiap bulan pasien kemoterapi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bisa dilihat dari table berikut :

 Adapun presentasi pasien berdasar jenis kelamin sebagai berikut :

 
 Adapun jumlah pasien berdasar jenis kanker sebagai berikut :

NO
JENIS KANKER
JUMLAH
1
Ca Mamae
Dextra
Sinistra
47
25
22
2
Ca Paru
8
3
Ca Limpoma
5
4
Ca Liver
3
5
Ca Recti
3
6
Ca Nasofaring
2
7
Ca Colli
2
8
Ca Ovarium
2
9
Ca Maxilla
2
10
Adenoid Cysta Ca
2
11
Liposarcoma
2
12
Ca Pedis
1
13
Ca Basal Cell
1
14
Ca Bulli
1
15
Rabdomyosarcoma
1
16
Ca esofagus
1
17
Primitive Neuroectidermal Tumor
1

TOTAL
84
  
PERAWATAN PASIEN KEMOTERAPI
1.      PERAWATAN PRA KEMO
a.       Persiapan Pasien
1)   Diagnosa keganasan telah ditegakkan oleh dokter onkologi
2)   Sudah ada hasil PA yang menunjukkan keganasan
3)   Keadaan Umum pasien baik         Demam? Hipertensi?
4)   Hasil pemeriksaan laboratorium darah ; Hb, Leukosit, Trombosit, gula darah, albumin, faal ginjal, faal hati serta EKG dalam batas normal
5)   BB & TB
b.      Persiapan Berkas2
1)   Informed Consent
2)   Resep Obat Sitostatika
3)   Jadwal Pemberian Kemoterapi
4)   Protokol Pencampuran Obat Sitostatika
5)   Protokol Pemberian Obat Sitostatika
6)   Hasil Histopatologi (PA)
2.      PERAWATAN INTRA KEMO
a.       Fokus Pengkajian
1)   Pemeriksaan fisik secara umum, mengukur TTV
2)   Lakukan identifikasi secara benar
3)   Pastikan pasien sudah menandatangani InformedConsent
4)   Anamnesa riwayat alergi obat
5)   Kaji aspek psikososial pasien
b.      Masalah yang mungkin timbul
1)   Peningkatan resiko jatuh
2)   Resiko terjadinya ekstravasasi
3)   Resiko terjadi alergi
4)   Rasa mual, muntah
5)   Peningkatan produksi urine, pasien sering ke kamar mandi
6)   Rasa nyeri pada jalur intra vena pada beberapa jenis obat
c.       Intervensi
1)   Memasang infus menggunakan IV cath besar untuk memastikan kelancaran tetesan infus
2)  Memberikan obat premedikasi. Adapun obat-obat yang biasa digunakan adalah dexamethason inj 3 amp, diphenhidramine inj 3 amp, ondansentron inj 2 amp, ranitidine inj 2 amp dan furosemide inj 1 amp.
3)  Memasukkan obat sitostatika sesuai protocol baik dari jenis obat maupun lama pemberiannya
4)  Setiap sebelum dan sesudah memasukkan obat sitostatika harus diberikan infuse Nacl 0,9 % minimal 100 ml
5)   Mengawasi setiap keluhan pasien
6)   Saat pasien ke kamar mandi harus ada yang mendampingi
3.      PERAWATAN POST KEMO
a.    Fokus Pengkajian
1)   Kaji keluhan yang timbul setelah menjalani kemoterapi ; mual, muntah, tidak nafsu makan, sariawan, diare, mudah lelah, rambut rontok dll
2)  Cek darah rutin 2 minggu setelah kemo untuk mengetahui terjadinya anemia, leucopenia, tombositopenia
3)   Adakah nyeri atau luka di bekas tusukan infuse
4)   Hiperpigmentasi pada ujung-ujung jari tangan dan sepanjang jalur vena di tangan
b.    Masalah yang mungkin timbul
1)  Berbagai macam keluhan setelah kemoterapi, namun setiap pasien bisa berbeda-beda ; mual, muntah, tidak nafsu makan, sariawan, diare, mudah lelah, rambut rontok dll
2)   Terjadi anemia, leucopenia, tombositopenia
3)   Penurunan berat badan
c.    Intervensi
1)   Kolaborasi dokter untuk pemberian obat anti emetik dan meningkatkan nafsu makan
2)  Bila terjadi anemia, leucopenia atau trombositopenia harus segera dikonsultasikan ke DPJP untuk diberikan terapi
3)  Selama 2x24 jam setelah kemo, semua sekresi dari tubuh pasien masih mengandung obat, karena itu perlu diingatkan orang disekitarnya, saat BAK harus diguyur sampai bersih min 2x
4)  Ingatkan pasien untuk jadwal kemoterapi selanjutnya dan beri motivasi agar pasien tetap semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar