Download Ebook Pdf Keperawatan Onkologi
Cancer Nursing Pdf
Safe Handling Cytotoxic Pdf
Standar Pelayanan Keperawatan Khusus Pdf
identity
Selasa, 29 Agustus 2017
Minggu, 27 Agustus 2017
Sabtu, 26 Agustus 2017
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 Tahun 2017
Standar akreditasi untuk rumah sakit yang mulai
diberlakukan pada Januari 2018 ini diberi nama Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit Edisi 1 dan disingkat menjadi SNARS Edisi 1 tahun 2017. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1,
merupakan standar akreditasi baru yang bersifat nasional dan diberlakukan
secara nasional di Indonesia. Disebut dengan edisi 1, karena di Indonesia baru
pertama kali ditetapkan standar nasional untuk akreditasi rumah sakit. Standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 berisi 16 bab. Dalam Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 yang selanjutnya disebut SNARS Edisi 1 ini juga
dijelaskan bagaimana proses penyusunan, penambahan bab penting pada SNARS Edisi
1 ini, referensi dari setiap bab dan juga glosarium istilah-istilah penting,
termasuk juga kebijakan pelaksanaan akreditasi rumah sakit. Garis besar Standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 tahun 2017 berisi sebagai berikut :
Sasaran Keselamatan Pasien
Sasaran 1 : Mengidentifikasi Pasien Dengan Bena
Sasaran 2 : Meningkatkan Komunikasi Yang Efekti
Sasaran 3 : Meningkatkan Keamanan Obat-Obat Yang Harus Diwaspadai (High Alert Medications)
Sasaran 4 : Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar, Pembedahan Pada Pasien Yang Benar
Sasaran 5 : Mengurangi Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Sasaran 6 : Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
Standar Pelayanan Berfokus Pasien
Bab 1. Akses Ke Rumah Sakit Dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
Bab 2. Hak Pasien Dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Dan Asuhan Pasien (PAP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi Dan Bedah (PAB)
Bab 6. Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat (PKPO)
Bab 7. Manajemen Komunikasi Dan Edukasi (MKE)
Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
Bab 4. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kompetensi Dan Kewenangan Staf (KKS)
Bab 6. Manajemen Informasi Dan Rekam Medis (MIRM)
Program Nasional
Sasaran I Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Dan Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Bayi
Sasaran II Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III Penurunan Angka Kesakitan Tuberkulosis
Sasaran IV Pengendalian Resistensi Antimikroba
Sasaran V Pelayanan Geriatri
Sasaran 1 : Mengidentifikasi Pasien Dengan Bena
Sasaran 2 : Meningkatkan Komunikasi Yang Efekti
Sasaran 3 : Meningkatkan Keamanan Obat-Obat Yang Harus Diwaspadai (High Alert Medications)
Sasaran 4 : Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar, Pembedahan Pada Pasien Yang Benar
Sasaran 5 : Mengurangi Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Sasaran 6 : Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
Standar Pelayanan Berfokus Pasien
Bab 1. Akses Ke Rumah Sakit Dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
Bab 2. Hak Pasien Dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Dan Asuhan Pasien (PAP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi Dan Bedah (PAB)
Bab 6. Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat (PKPO)
Bab 7. Manajemen Komunikasi Dan Edukasi (MKE)
Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
Bab 4. Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kompetensi Dan Kewenangan Staf (KKS)
Bab 6. Manajemen Informasi Dan Rekam Medis (MIRM)
Program Nasional
Sasaran I Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Dan Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Bayi
Sasaran II Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III Penurunan Angka Kesakitan Tuberkulosis
Sasaran IV Pengendalian Resistensi Antimikroba
Sasaran V Pelayanan Geriatri
Integrasi
Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP)
Semoga bermanfaat
Sumber : KARS.or.id
Sumber : KARS.or.id
Selasa, 15 Agustus 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KANKER DENGAN PEMBERIAN KEMOTERAPI_part 3
Lanjutan.....
J. Efek Samping
Kemoterapi
Efek samping kemoterapi dilihat dari
onsetnya :
1. Immediate
Efek
samping yang terjadi segera setelah kemoterapi, dari beberapa jam sampai
beberapa hari setelah kemoterapi.
Contoh
: nausea/ vomiting, local tissue necrosis, phlebitis, hiperuricemia, skin rash,
anaphylaxis, demam menggigil (bleomycin), hipotensi (etoposide), hipertensi
(procarbacine)
2. Early
Efek
samping yang terjadi beberapa hari sampai beberapa minggu setelah kemoterapi.
Contoh
: leucopenia, trombositopenia, alopecia, stomatitis, diarrhea, hipercalcemia
(estrogen), hipomagnesemia (cisplatin), DIC (asparaginase), hiperglicemia
(kortikosteroid), ototoxicity (cisplatin), conjungtivitis (MTX)
3. Delayed
Efek
samping yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah kemoterapi.
Contoh
: anemia, aspermia, hepatocelluler damage, hiperpigmentation, pulmonary
fibrosis, peripheral neuropati (vincristine), cardiac necrosis
(cyclophosphamide), cholestatic jaundice (6-MP)
4. Late
Efek
samping yang terjadi beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah kemoterapi.
Contoh : sterility, premature
menopause, acute leukemia, lymphoma, solid tumor, hepatic necrosis (MTX),
osteoporosis (kortikosteroid), cataracts (busulvan).
Obat kemoterapi bersifat toksik pada organ-organ
tubuh antara lain :
o
Toksis
pada paru
Obat-obat
yang bersifat toksik pada paru antara lain : bleomycin, busulfan, carmustine
o
Toksis
pada telinga
Obat-obat
yang bersifat toksik pada telinga yaitu cisplatin
o
Kardiotoksik
Obat-obat
yang bersifat toksik pada jantung antara lain : cyclophosphamide, doxorubicin,
daunorubicin dan mitaoxantron.
o
Neurotoksik
Obat-obat
yang bersifat toksik pada persarafan antara lain : vincristine, vinblastine,
dosis tinggi cytarabin dan cisplatin.
o
Hepatotoksik
Obat-obat
yang bersifat toksik pada hepar antara lain : Adriamycin, asparaginase,
methotrexate, cytarabin, cyclophosphamide dan busulfan.
K. Ekstravasasi
1. Definisi
Ekstravasasi
adalah terjadinya
infiltrasi obat kemoterapi yang vesikan atau iritan dari vena ke
jaringan sekitarnya.
Vesikan adalah obat kemoterapi yang mengakibatkan kerusakan jaringan.
Misalnya obat daunorubicin, doxorubicin, epirubicin, vincristin, vinblastin, dacarbazine, dactinomysin.
Iritan adalah obat kemoterapi yang
menyebabkan rasa sakit pada lokasi penusukan sepanjang vena dengan atau tanpa
inflamasi. Misalnya obat etoposide, carmustine, plicamycin,
2. Faktor Resiko
Ekstravasasi
o
Kelemahan Vena
o
Trauma penusukan canul
o
Jenis kanul
o
Oedema
o
Bekas area radiasi
o
Konsentrasi obat
sitostatika
o
Jumlah obat
terinfiltrasi
o
Lama jaringan terkena
infiltrasi obat
o
Ketidakmampuan pasien
komunikasi
3. Pencegahan Ekstravasasi
o
Pilih vena yang tepat
o
Cek kepatenan vena
sebelum pemberian obat
o
Hindari penusukan kanul
berulang di tempat yang sama
o
Gunakan penutup area
penusukan dengan yang transparan
o
Observasi daerah yang
di infus selama pemberian obat
o
Lakukan pembilasan
setiap selesai pemberian obat
o
Sarankan pasien
melaporkan rasa nyeri di tempat penusukan saat pemberian obat
4. Penanganan
Ekstravasasi
o
Stop infus kanul jangan
dicabut
o
Aspirasi darah dari
kanul
o
Masukkan dexamethason
injeksi 1 ml
o
Cabut canul secara
perlahan
o
Menggunakan spuit
steril, aspirasi jaringan subcutan apabila memungkinkan
o
Masukkan dexamethason
injeksi 1 ml secara subcutan searah jarum jam apabila memungkinkan
o
Hindari perabaan pada
area ektravasasi
o
Kompres dingin pada
pemberian doxorubicin
o
Kompres hangat pada
pemberian vincristin
o
Oleskan salep
bethametason di sekitar tusukan infus
o
Evaluasi
o
Pindah lokasi infuse
apabila kemoterapi bisa dilanjutkan
o
Dokumentasikan
L. Pengkajian Pasien Kemoterapi (Fokus)
1. Pengkajian Pre Kemoterapi
o
Identitas
o
TB dan BB
o
Riwayat penyakit dan
pengobatan
o
Riwayat alergi
o
Pemeriksaan fisik per
sistem
o
Hasil pemeriksaan
penunjang
o
Karnofsky Score
o
Psikososiospiritual
o
Dukungan dari
orang-orang terdekat
o
Pengetahuan pasien
kemoterapi
o
Informed Consent
2. Intra Kemoterapi
o
Evaluasi tetesan
o
Observasi daerah
tusukan infus, waspadai gejala ekstravasasi
(bengkak/ merah/ nyeri)
o
Adakah tanda alergi
(sesak napas/dada berdebar/gatal/pusing)
o
Monitor KU & TTV
o
Mual / muntah
o
Psikologis pasien (rasa
takut, cemas)
3. Pengkajian Post Kemoterapi
o
Keluhan pasien setelah
menjalani kemo (kerontokan rambut/mual muntah/lemes)
o
Penanganan efek samping
o
Cek darah rutin (2
minggu post kemoterapi)
o
Respon terhadap
pengobatan
o
Obat2 yg diminum :
antiemetik, vitamin dll
M. Diagnosa dan
Intervensi
1.
Kurang pengetahuan
Tujuan : Pasien mengerti tentang kemoterapi dan efek
sampingnya
o Kaji tingkat pengetahuan pasien
o Jelaskan program, prosedur, jenis obat dan tujuan kemoterapi
o Jelaskan efek samping kemoterapi dan cara mengatasinya
o Anjurkan pasien untuk melaporkan bila terjadi gejala alergi/
ekstravasasi selama pemberian kemoterapi
o Jelaskan kapan saat kontrol dan kemoterapi berikutnya
2.
Ansietas
Tujuan : Ansietas menurun
o Kaji tanda dan gejala adanya ansietas
o Lakukan pendekatan
o Berikan perhatian saat pasien mengungkapkan kecemasannya
o Beri penjelasan yang bisa menenangkan
o Beri aktifitas yang bisa mengalihkan perhatian mis : nonton
tv
3.
Anaphylactic shock
Tujuan : tidak terjadi
anaphylactic shock
o Kaji riwayat alergi pasien
o Berikan obat premedikasi dan kemoterapi sesuai protokol
pemberian dari dokter onkologi
o Observasi KU dan gejala alergi selama pemberian obat
o Anjurkan pasien untuk melaporan bila timbul gejala alergi
(sesak napas, dada berdebar, gatal dll)
o Anaphylactic kit harus selalu tersedia di ruangan
4.
Resti kurang volume
cairan
Tujuan : tidak terjadi kekurangan cairan
o Kaji keluhan diare
o Pantau intake dan output cairan
o Kaji turgor kulit, kelembaban mukosa dan capilary refill
o Perhatikan keluhan haus
o Anjurkan pasien banyak minum s/d 3000 ml/hr
5.
Resti infeksi
Tujuan : Tidak terjadi infeksi
o Cek jumlah lekosit
o Pantau TTV
o Ajarkan pasien dan keluarga cara menurunkan resiko infeksi
o Anjurkan ps untuk selalu menjaga higiene individu
o Anjurkan pasien istirahat yang cukup
6.
Perubahan nutrisi
Tujuan : intake nutrisi adekuat
o Kaji adanya stomatitis,anoreksia, mual, muntah
o Pantau BB
o Berikan anti emetik sesuai program
o Kaji makanan kesukaan
o Anjurkan makan kecil tapi sering
o Berikan makanan TKTP
o Kolaborasi ahli gizi
7.
Diare
Tujuan : Diare teratasi
o Kaji faktor penyebab diare
o Jelaskan tanda-tanda kekurangan cairan
o Perbanyak cairan tinggi kalium dan natrium
o Kolaborasi medis pemberian obat anti diare
o Anjurkan pasien menghindari makanan pedas / asam
8.
Perubahan membran
mukosa
Tujuan : Sariawan dapat teratasi
o Berikan penjelasan pentingnya oral hygiene
o Anjurkan pasien menghindari makanan terlalu panas/pedas
o Anjurkan pasien mengkonsumsi buah-buahan segar
o Kolaborasi medis pemberian obat sariawan
9.
Resti ekstravasasi
Tujuan : tidak terjadi ekstravasasi
o Gunakan teknik yg benar dan tepat dalam pemasangan IV line
o Cek kepatenan IV line
o Bilas setiap akan dan setelah masuk obat
o Observasi daerah penusukan infus (rasa nyeri, bengkak,
kemerahan, terbakar)
o Anjurkan pasien untuk meminimalkan aktfitas selama kemoterapi
10. Gangguan body image
Tujuan : pasien tetap percaya diri
o Beri penjelasan alopesia hanya sementara dan akan tumbuh
kembali selesai program kemo
o Anjurkan pasien memakai wig/ kerudung
o Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan rambut/ kulit
kepala
o Beri support psikologis
o Libatkan orang-orang terdekat
o Anjurkan pasien ikut dalam paguyuban pasien kemoterapi agar
bisa sharing dengan sesama penderita
N. Penutup
Kemoterapi bisa menjadi pengalaman
traumatis bagi pasien kanker karena banyaknya efek samping yang ditimbulkan.
Karena itu tak jarang beberapa pasien drop out dari program pengobatan. Perawat
berperan meminimalkan melalui edukasi yang mencukupi di awal, pengawasan saat
kemoterapi dan evaluasi setelahnya.
Asuhan
keperawatan yang diberikan bersifat komprehensif sehingga bukan hanya
memperhatikan aspek fisik pasien tetapi juga psikososiospiritual dan melibatkan
orang-orang sekitar pasien. Senyum, caring dan kesiapan perawat untuk selalu membantu
dan mendengar keluh kesah pasien akan meningkatkan kepuasan pasien akan pelayanan
keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Barbara, Holmes, et al. 2011. Cancer Nursing : Principles and Practice 7th Ed. By Jones And Bartlett Publishers, USA
Musrini, SST. Peran
Perawat Dalam Pemberian Kemoterapi. RSUD Dr Soetomo Surabaya
Eli Subekti, S.Kep, Ns. Prosedur
dan Cara Pemberian Kemoterapi RSUP Dr Kariadi Semarang
Langganan:
Postingan (Atom)