Lanjutan.....
F. Syarat Dilakukan Kemoterapi
o
Kemoterapi diprogram
hanya oleh dokter Onkologi
o
KU cukup baik,
ditunjukkan dengan karnofsky score diatas 30
o
Tekanan Darah Sistolik antara
100-160 mmHg dan diastolik antara 75-95 mmhg
o Pasien telah mendapat
penjelasan dari dokter onkologi dan telah mengerti tujuan & efek samping
kemoterapi yang mungkin terjadi
o
Pasien telah menanda
tangani informed consent
o Diagnosa kanker telah pasti
ditegakkan yaitu dari hasil pemeriksaan patologi anatomi. Kemoterapi tidak
boleh dikerjakan pada pasien tumor jinak atau baru dicurigai keganasan
o
Jenis kanker sensitif terhadap
kemoterapi
o
Faal ginjal dan hati
baik
o Hasil laboratorium
darah rutin Hb >10gr%, leukosit > 3000/mm trombosit > 150.000/mm,
neutrofil absolute >1,5
G. Kontra Indikasi
o
Penderita dalam keadaan
terminal
o Depresi sumsum tulang
berat dilihat dari hasil laboratorium darah rutin terakhir (anemia/leukopenia/trombositopenia)
o
Tidak sesuai jadwal
o
Adanya infeksi akut
o
Kehamilan
o
Pasca operasi besar dalam
waktu 10-20 hari
o
Gangguan psikiatri
H. Persiapan
Kemoterapi
1. Persiapan Pasien
o
Memastikan identifikasi
klien
o
Edukasi tujuan
dilakukan, jadwal, prosedur dan efek samping kemoterapi
o
Edukasi cara mengatasi
efek samping baik di rumah sakit maupun saat di rumah
o
Support kepatuhan
terhadap program pengobatan
o Cek riwayat alergi obat
o Kaji support system
dari pasangan, keluarga, masyarakat dan fasilitas kesehatan
o Jaminan kesehatan yang
digunakan oleh pasien juga perlu diketahui mengingat biaya pengobatan
kemoterapi yang mahal akan memberatkan pasien secara ekonomi bila tanpa jaminan
kesehatan / biaya sendiri
2. Persiapan Berkas
o
Hasil patologi anatomi yang
menyatakan adanya keganasan
o Hasil pemeriksaan laboratorium
: darah rutin, faal ginjal (ureum/creatinin), faal hati (SGOT/SGPT), gula
darah, elektrolit (K, Na dan Cl)
o
Hasil pemeriksaan
penunjang lainnya (EKG, Echo, Rontgen, USG, dll)
o
Resep obat sitostatika
dari dokter onkologi
o
Jadwal kemoterapi
o
Protokol pencampuran
obat
o
Protokol pemberian obat
3. Persiapan Obat
Permintaan
sitostatika ditelaah oleh apoteker berkaitan dengan :
o
Penghitungan dosis berdasarkan
luas tubuh (TB dan BB)
o
Aspek farmasetik
(kompatibilitas, konsentrasi, stabilitas)
o
Pelarutan obat (menggunakan
D5% atau Nacl 0,9%)
o
Pencampuran dengan alat
khusus di ruangan tertutup oleh tenaga farmasi terlatih
o
Cek ketersediaan obat
o
Cek apakah ada retriksi
obat
I. Pemberian
Kemoterapi
1. Terima pasien dari
rawat inap atau rawat jalan (One Day Care)
2. Lakukan prosedur
transfer pasien.
3. Lakukan asesmen
keperawatan pada pasien untuk memastikan kondisi pasien.
4. Apabila kondisi pasien
memenuhi syarat untuk dilakukan pemberian obat kemoterapi, cek form pencampuran
obat sitostatika yang telah dibuat oleh dokter, pastikan semuanya terisi
lengkap dan benar,
5. Serahkan Form
pencampuran obat ke bagian handling obat sitostatika, dan lakukan dobel cek.
6. Pasang infus dan alat
medis yang diperlukan sesuai SPO.
7. Berikan obat premedikasi
sesuai protocol.
8. Pakai APD lengkap (Gaun,
Sepatu bot, Masker, Tutup Kepala, Kacamata/ Google, sarung tangan)
9. Terima obat sitostatika
yang telah dilakukan pencampuran oleh petugas Farmasi. Lakukan dobel
cek.
10. Berikan obat
kemoterapi sesuai protocol dan SPO.
11. Pastikan kepatenan
aliran infus, dan ulang setiap 2 jam atau setiap pergantian obat.
12. Monitor keadaan umum
pasien, reaksi alergi dan Ekstravasasi.
13. Buka proteksi lengkap,
buang alat yang disposibel pada tempat sampah sitostatika.
14. Cuci tangan memakai
sabun dan bilas dengan air bersih.
15. Catat semua
prosedur sesuai SPO.
Perhatian : Tetap ingat prinsip 7 benar yaitu : Obat, Dosis,
Nama, Rute, Waktu, Pendokumentasian dan Edukasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar