identity

ALI FAOJI, S.Kep, Ns PERAWAT RUANG KEMOTERAPI RSUD TUGUREJO SEMARANG pengin tanya2 lebih lanjut email ke fauziali40@gmail.com

Kamis, 10 Agustus 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KANKER DENGAN PEMBERIAN KEMOTERAPI_part2

Lanjutan.....
F. Syarat Dilakukan Kemoterapi 
o  Kemoterapi diprogram hanya oleh dokter Onkologi
o  KU cukup baik, ditunjukkan dengan karnofsky score diatas 30
o  Tekanan Darah Sistolik antara 100-160 mmHg dan diastolik antara 75-95 mmhg
o Pasien telah mendapat penjelasan dari dokter onkologi dan telah mengerti tujuan & efek samping kemoterapi yang mungkin terjadi
o  Pasien telah menanda tangani informed consent
o Diagnosa kanker telah pasti ditegakkan yaitu dari hasil pemeriksaan patologi anatomi. Kemoterapi tidak boleh dikerjakan pada pasien tumor jinak atau baru dicurigai keganasan
o  Jenis kanker sensitif terhadap kemoterapi
o  Faal ginjal dan hati baik
o Hasil laboratorium darah rutin Hb >10gr%, leukosit > 3000/mm trombosit > 150.000/mm, neutrofil absolute >1,5
G.  Kontra Indikasi
o  Penderita dalam keadaan terminal
o Depresi sumsum tulang berat dilihat dari hasil laboratorium darah rutin terakhir (anemia/leukopenia/trombositopenia)
o  Tidak sesuai jadwal
o  Adanya infeksi akut
o  Kehamilan
o  Pasca operasi besar dalam waktu 10-20 hari
o  Gangguan psikiatri
H. Persiapan Kemoterapi
1.   Persiapan Pasien
o  Memastikan identifikasi klien
o  Edukasi tujuan dilakukan, jadwal, prosedur dan efek samping kemoterapi
o  Edukasi cara mengatasi efek samping baik di rumah sakit maupun saat di rumah
o  Support kepatuhan terhadap program pengobatan
o   Cek riwayat alergi obat
o   Kaji support system dari pasangan, keluarga, masyarakat dan fasilitas kesehatan
o Jaminan kesehatan yang digunakan oleh pasien juga perlu diketahui mengingat biaya pengobatan kemoterapi yang mahal akan memberatkan pasien secara ekonomi bila tanpa jaminan kesehatan / biaya sendiri
2.   Persiapan Berkas
o  Hasil patologi anatomi yang menyatakan adanya keganasan
o Hasil pemeriksaan laboratorium : darah rutin, faal ginjal (ureum/creatinin), faal hati (SGOT/SGPT), gula darah, elektrolit (K, Na dan Cl)
o  Hasil pemeriksaan penunjang lainnya (EKG, Echo, Rontgen, USG, dll)
o  Resep obat sitostatika dari dokter onkologi
o  Jadwal kemoterapi
o  Protokol pencampuran obat
o  Protokol pemberian obat
3.   Persiapan Obat
Permintaan sitostatika ditelaah oleh apoteker berkaitan dengan :
o  Penghitungan dosis berdasarkan luas tubuh (TB dan BB)
o  Aspek farmasetik (kompatibilitas, konsentrasi, stabilitas)
o  Pelarutan obat (menggunakan D5% atau Nacl 0,9%)
o  Pencampuran dengan alat khusus di ruangan tertutup oleh tenaga farmasi terlatih
o  Cek ketersediaan obat
o  Cek apakah ada retriksi obat
I. Pemberian Kemoterapi
1.   Terima pasien dari rawat inap atau rawat jalan (One Day Care)
2.   Lakukan prosedur transfer pasien.
3.   Lakukan asesmen keperawatan pada pasien untuk memastikan kondisi pasien.
4.   Apabila kondisi pasien memenuhi syarat untuk dilakukan pemberian obat kemoterapi, cek form pencampuran obat sitostatika yang telah dibuat oleh dokter, pastikan semuanya terisi lengkap dan benar,
5.   Serahkan Form pencampuran obat ke bagian handling obat sitostatika, dan lakukan dobel cek.
6.   Pasang infus dan alat medis yang diperlukan sesuai SPO.
7.   Berikan obat premedikasi sesuai protocol.
8. Pakai APD lengkap (Gaun, Sepatu bot, Masker, Tutup Kepala, Kacamata/ Google, sarung tangan)
9.  Terima obat sitostatika yang telah dilakukan pencampuran oleh petugas Farmasi. Lakukan dobel cek.
10.  Berikan obat kemoterapi sesuai protocol dan SPO.
11.  Pastikan kepatenan aliran infus, dan ulang setiap 2 jam atau setiap pergantian obat.
12.  Monitor keadaan umum pasien, reaksi alergi dan Ekstravasasi.
13.  Buka proteksi lengkap, buang alat yang disposibel pada tempat sampah sitostatika.
14.  Cuci tangan memakai sabun dan bilas dengan air bersih.
15.  Catat semua prosedur sesuai SPO.

Perhatian : Tetap ingat prinsip 7 benar yaitu : Obat, Dosis, Nama, Rute, Waktu, Pendokumentasian dan Edukasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar